Monday, April 11, 2011

Patah Hati? Iya, Mati? Tentu Tidak

O o, aku saat ini sedang patah hati. Lelah dengan perlakuan wanita yang kucinta. Untuk mendapatkan kata TIDAK dari mulutnya saja susahnya setengah mati bagaimana mungkin akan mendapatkan kata YA?
Aku sadar posisi diriku sekarang. Memang, aku bukanlah pria idamanmu, aku tahu itu. Aku memang tidak mengasikkkan seperti dirinya yang ku tahu aku suka dengan dirimu. Aku tak tahu hal apa yang membuatku suka. Cantik? biasa saja. Mengasikkan? gk terlalu, mungkin yang bisa menjawab hanya hatiku. Pikiranku tidak dapat mengerti maksud dari hati ini, maksudnya seperti apa, maunya seperti apa.
Aku memang sudah berspekulasi bakal dijawab TIDAK? tapi mengapa dirimu menggantungkannya? apa? kamu gak bisa menolak cinta seseorang seperti yang selama ini kau ceritakan kepadaku?
kau tunda seminggu. Ku menanti jawabanmu. Namun kau menunda dan terus menunda. Alasan hujan lah, terlalu malam lah, suara putus-putus lah. Akhirnya ku putuskan untung mengakhirinya saja, ku biarkan dirimu senang dan tak perlu menjawab cintaku.
Sudah, aku tahu, aku sudah tahu, tentang jawaban TIDAKmu tapi aku memang benar-benar ingin mendengarkannya secara langsung.
Namun apa nyatanya? harapan itu tak terwujud. harapan burukku tak terwujud. harapan baikku juga tak terwujud, yang ada hanyalah sesuatu yang lebih buruk, kau tak menghiraukannya. Selamat jalan cinta, semoga kau bahagia bersamanya.
 Satu hal yang perlu kau tahu, aku mengganti namamu dengan nama IRA karena aku kuasa menahan rasa cintaku yang meluap luap ketika aku menulisnya dengan namamu yang sesungguhnya.